Director : Aria Kusumadewa
Realese Date : 1 June 2011
Rate 1-5 : 4 Bintang
Setelah kemenangannya sebagai “Sutradara terbaik” dan “Film Terbaik” lewat “Identitas” di Festifal Film Indonesia tahun 2009, Aria Kusumadewa kembali dengan drama komedi berkolaboroasi dengan Citra Sinema.
Film yang mengangkat politik sebagai tema utamanya, gue rasa salah satu film yang berhasil di tahun 2011, sejauh ini. Dari awal kemunculannya ketika promosi, film ini sudah sangat menggelitik dengan judul “Kentut”. Tentu kita bingung. Sebenarnya apa yang terdapat dalam filmnya sehingga judulnya sampai sekocak itu. Pertanyaan gue terjawab setelah menikmati film ini. Film yang berhasil menggambarkan hingar-bingar dunia politik.
Klik untuk Sinopsis : http://www.21cineplex.com/kentut-kent,movie,2552.htm
Aria Kusumadewa mampu meramu adegan demi adegan dengan sangat. Dialog-dialog serta istilah-istilah sepanjang filmnya sangat memukau, membuktikan betapa cerdasnya naskah film ini. Temakentut yang dipadukan dengan politik benar-benar berhasil dibangun, gue puass. Di tambal dengan akting seluruh cast yang berjaya di masing-masing tokohnya. Belum lagi bumbu komedi yang di suguhkan di film ini, bisa gue bilang berhasil. Untuk sinematografi mungkin bagi banyak orang agak jadul, tapi menurut gue disini ciri khas Aria yang sebelumnya juga ditunjukkan di “Identitas”. Tapidengan sinematografi sederhana filmnya bisa tampil menggigit.
Dari segi cast, duet Deddy Mizwar dan Ira Wibowo serta Ira Wiboeo dan Cok Simbara yang menggelitik mampu membuat penonton tertawa puas didukung dengan pelakon lain yang tampil pas sesuai porsinya.Jelas, prestasi Cast director dalam hal ini.
Prediksi peluang film ini di bioskop, 50:50. Judulnya menggelitik dan bisa mengundang penonton, tapi kalo gue ngerasa ga rugi meskipun nonton film ini di hari weekend dimana tiket-tiket di bandrol lebih mahal dari harga biasanya karena, menonton “Kentut” ibaratnya memakan kue lapis karamel. Membuat penonton seakan ingin terus dan terus menikmati setiap lapisannya hingga habis.
Semoga dengan hasil maksimal menggabungkan drama dan komedi, “film serius” ini bisa mengundang animo masyarakat, sehingga produksi film-film berkualitas lainnya akan bertambah dan bisa menggusur film esek-esek yang semakin marak. Bravo perfilman Indonesia!