Cast : Luna Maya, Fathir Muchtar, Hardi Fadhillah, Keith Foo, Daus Separo.
Director : Findo Purwono
Release Date : December 29, 2011
Rate Description :
O : Rubbish / 1 : Dissapointing / 2 : Ordinary / 3 : Good / 4 : Very Good -/ 5 : Recomended!!
Setelah puas kembali menggali potensi dan mencoba peruntungan lebih dalam film berjenis drama “Ayah, Mengapa Aku Berbeda?”, Findo Purwono sutradara yang dikenal sebagai sutradara dengan koleksi film komedi yang tidak sedikit ini menutup tahun 2011 dengan menyajikan “My Blackberry Girlfriend”, diangkat dari novel best seller karya Agnes Danovar yang nampaknya hendak memotret masyarakat luas dan gadget smartphone-nya.
Martin (Fathir Muchtar) berkenalan dengan Angel (Luna Maya) melalui blackberry bekas yang dibelinya. Angel sebenarnya mencari pemilik handphone bekas tersebut melampiaskan amarahnya kepada Martin. Dengan tuduhan pencurian dan bukti yang dipunyainya, Angel kemudian mengisi hari- hari Martin dengan segala tingkah laku dan permintaan yang sebenarnya sangat menyusahkan dan membuat Martin kesal. Martin selalu dijadikan bulan-bulanan Angel. Walau sering mengeluh, toh Martin tak pernah menolak permintaan Angel yang terbilangketerlaluan. Martin yang setiap harinya nampak seperti diperbudak Angel menikmati setiap kebersamaan tersebutl. Lama kelamaan Martin jatuh cinta, namun ia tak pernah mengatakannya. Angel juga tak menunjukkan tanda-tanda. Setiap harinya mereka bersama dalam sebuha hubungan yang tidak jelas statusnya. Sampai di suatu hari, Martin menyadari bahwa ternyata Angel hamil oleh pemilik handphone bekas yang telah dibelinya, Fendy (Keith Foo). Berusaha untuk meminta pertanggung jawaban Fendy, Martin malah terlibat perkelahian dengan Fendy sampai mengakibatkan Angel keguguran. Setelah itu Angel tak pernah menghubungi Martin lagi. Puluhan pesan Martin tak dibalas. Dan Angel pun menghilang begitu saja.
Nyaris tidak ada hal baru yang ditawarkan dari film ini. Formula seperti ini sudah banyak ditemui di film-film rilisan terdahulu. Bedanya, yang menjadi objek utama dalam film ini adalah ‘blackberry‘, merk ponsel yang kian digandrungi dan banyak berpengaruh bagi sebagian banyak orang . Dari segi cast, tentunya Luna Maya sudah sering bermain dalam genre komedi. Sedangkan Fathir Muchtar sebelumnya sudah mendapatan peran sejenis dalam film “Oh, Tidak!”. Baik Luna maupun Fathir mampu mengidupkan karakter yang mereka pegang dan berhasil menggiring penonton untuk terhibur dan menikmati aksi mereka berdua.
Yang patut disayangan, kegemilangan cast-cast utama tidak didukung dengan skenario yang mumpuni. Seperti yang telah dikatakan, salah besar jika penonton berharap akan mendapatkan tontonan baru dari yang sudah ada sebelumnya. Sebagian besar plot terasa basi dan sangatlah mudah ditebak. Ending film yang mendaulat Singapura sebagai lokasi terakhir terasa tidak penting dan tanpa perpindahan tempat tersebut-pun tidak akan berpengaruh pada hasil akhir filmnya yang jujur, sangat monoton.
Meskipun begitu, My Blackberry Girlfriend beruntung masih memiliki jajaran cast yang menjadi sebuah nilai untuk filmnya yang mungkin saja jika perannya diberikan kepada orang lain, hasilnya belum tentu akan mengundang tawa penonton serenyah popcorn saat menyaksikan filmnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar