Minggu, 26 Februari 2012

Review : Ummi Aminah (2012)


 
MVP Pictures
Cast : Nani Widjaya, Rasyid Karim, Gatot Brajamusti, Yessy Gusman, Cahya Kamila, Budi Chaerul, Paramitha Rusady, Ali Zainal, Genta Windi, Zee Zee Shahab, Revalina S. Temat, Aty Cancer, Ruben Onsu, Temmy Rahadi, Elma Theana.
Director : Aditya Gumay.
Release Date : January 05, 2012.

Rate Description :
O : Rubbish / 1 : Dissapointing / 2 : Ordinary / 3 : Good / 4 : Very Good -/ 5 : Recomended!!


Rentang waktu yang tidak jauh dari rilisnya ‘Hafalan Shalat Delisa’ film dengan genre drama religi, tidak membuat Aditya Gumay kehilangan kepercayaan diri merilis ‘Ummi Aminah’ yang juga bernuansa religi. Selain berhasil membuat Emir Mahira, pemeran utama film ‘Rumah Tanpa Jendela’ membawa pulang piala citra FFI 2011, Aditya Gumay telah menunjukkan kualitasnya sebagai sutradara dalam beberapa filmnya. Jika di Emak Ingin Naik Haji ia bercerita tentang seorang ibu miskin yang begitu ingin naik haji, di film ini ia bersama Adenin Adlan mengangkat cerita tentang Ummi Aminah, ustadzah yang memiliki ribuan jamaah dengan segenap masalah keluarganya.

Ummi Aminah (Nani Widjaja), ustadzah yang memiliki ribuan jamaah setia. Kemana pun ia ceramah, masjid selalu penuh. Padahal, ia tak pernah meminta bayaran. Ummi dikaruniai dua anak – Umar (Gatot Brajamusti) – beristrikan Risma (Yessy Gusman). Aisyah (Cahya Kamila), anak kedua Ummi, seorang ibu rumah tangga yang bersuamikan Hasan (Budi Chaerul). Dari suami keduanya — Abah (Rasyid Karim) — Ummi memiliki lima anak: Zarika (Paramitha Rusadi), Zainal (Ali Zainal), Zubaidah (Genta Windi), Zidan (Ruben Onsu) dan Ziah (Zee Zee Shahab). Zarika, seorang wanita karir sukses yang was-was dengan usianya. Ia belum punya jodoh. Zarika memiliki hubungan khusus dengan bawahannya — Ivan (Temmy Rahadi) yang sudah beristeri, Dewi (Elma Theana). Di jejaring sosial, Zarika menjadi bulan-bulanan, dituduh sebagai perempuan perebut suami orang. Ummi meminta Zarika mengakhiri hubungan mereka. Istri Zainal, Rini (Revalina S Temat) tengah mengandung anak kedua. Mereka masih menumpang di rumah Ummi. Kerja Zainal hanya menyopiri Ummi ke berbagai tempat ceramahnya. Untuk menambah penghasilan, Zainal mencoba jualan sepatu di tempat-tempat Ummi ceramah. Malang baginya, Zainal dimanfaatkan teman bisnisnya sebagai kurir narkoba. Penangkapan Zainal disaksikan jamaah Ummi. Berita pun menyebar, Ummi hanya bisa pasrah ketika semua tempat-tempat pengajian membatalkan undangan ceramah. Bukan hanya persoalan Risma, Zarika dan Zainal, masalah Zidan juga membuat Ummi harus lebih tawakal. Abah masih sulit menerima keadaan Zidan yang sifatnya seperti perempuan.



Menonton filmnya sama halnya menikmati sebuah kue lapis. Ingin terus memakan lapisannya sampai habis. Aditya Gumay saya akui memiliki kekurangan di sinematografi yang terkesan biasa saja namun ia dengan amat baiknya menuturkan masalah per-masalah yang ada didalam filmnya dengan begitu cerdas. Skenario duet yang amat cemerlang. Mendekati kehidupan masyarakat pada umumnya namun tidak juga berlebihan. Memberikan gambaran betapa besarnya arti sebuah keluarga. Dialog-dialog dalam filmnya begitu lugas.
Nani Widjaya memerankan Ummi Aminah dengan sangat apik begitu pun Rasyid Karim yang seolah mendulang kegemilangan yang sama saat ia bermain dalam film yang memberiya citra ‘3 Hati 2 Dunia 1 Cinta’. Comebacknya Paramitha Rusady, aktris senior yang juga mengisi soundtrack untuk film ini terbilang berhasil didukung dengan semua cast yang tampil baik dalam masing-masing. Tentunya hal tersebut telah menambah nilai plus untuk filmnya.

Namun miris rasanya menyaksikan film inspiratif ini hanya dengan 4 orang lain didalam satu gedung teater. Mungkin ‘Ummi Aminah’ agak mengalami kesulitan bersaing dengan film luar yang sedang ramai ditayangkan berdampingan. Namun, sungguh. Film Indonesia yang satu ini adalah film yang pantas untuk ditonton. Dimana ‘Ummi Aminah’  telah membuka tahun 2012 dengan sangat baik. Satu kalimat penting yang dapat diambil dalam film ini. “Allah tidak pernah tidur.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar